Minggu, 28 April 2019


Model Pembelajaran Problem Solving
1. Pengertian Model Pembelajaran Problem Solving
Model pembelajaran problem solving adalah suatu cara mengajar yang dilakukan dengan cara melatih para murid menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama – sama (Alipandie, 1984 : 105). Sedangkan menurut Sudirman (1987 : 146) metode problem solving adalah cara penyajian bahan pelaajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha untuk mencari pemecahan atau jawaban oleh siswa.
Menurut Djamarah (2006 : 92) metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode kedalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih peserta didik menghadapi berbaagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama – sama. Menurut Sanjaya (2006 : 214) menyatakan, pada metode pemecahan masalah (problem solving), materi pelajaran tidak terbatas pada buku saja, tetapi bersumber dari persitiwa – peristiwa tertentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

2. Tujuan Model Pembelajaran Problem Solving
a. Agar siswa dapat menyelesaikan informasi yang relevan, kemudian menganalisisnya dan meneliti      kembali hasilnya,
b. Agar siswa mempunyai rasa kepuasaan intelektual yang akan timbul dari dalam diri, sebagai                hadiah intrinsik bagi siswa,
c. Potensi intelektual siswa meningkat,
d. Agar siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses penemuan.

3. Langkah – Langkah Model Pembelajaran Problem Solving
Langkah – langkah model pembelajaran problem solving (Dewey dalam W. Gulo, 2002 : 115).
a. Merumuskan Masalah
    Siswa harus mengetahui dan merumuskan masalah secara jelas, pemecahan masalah ini harus              tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemempuannya,
b. Menelaah Masalah
    Siswa menggunakan pengetahuan untuk memperinci, menganalisis masalah dari berbagai sudut,
c. Merumuskan Hipotesis
   Siswa harus menggunakan imajinasinya dan menghayati ruang lingkup, sebab akibat, dan alternatif     penyelesaian,
d. Menggumpulkan dan Mengelompokkan Data sebagai Bahan Pembuktian Hipotesis
    Kecekapan siswa untuk mencari dan menyusun data, menyajikan data dalam bentuk diagram,              gambar atau tabel,
e. Pembuktian Hipotesis
    Kecakapan menelaah dan membahas data, kecakapan menghubung – hubungkan dan menghitung,      serta ketrampilan mengambil keputusan dan kesimpulan,
f. Menentukan Pilihan Penyelesaiaan
   Kecakapan membuat alternatif penyelesaiaan, kecakapan menilai pilihan dengan memperhitungkan     akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan.

4. Kelebihan Model Pembelajaran Problem Solving
a. Melatih siswa untuk berpikir dan bertindak kreatif,
b. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis,
c. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan terhadap suatu masalah,
d. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan,
e. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan suatu masalah yang           dihadapi dengan tepat,
f. Mampu mencari berbagai jalan keluar dari suatu kesulitan yang dihadapi,
g. Belajar menganalisis suatu masalah dari berbagai aspek,
h. Mendidik siswa untuk percaya diri.

5. Kelemahan Model Pembelajaran Problem Solving
a. Memakan banyak waktu lama dalam penerapannya,
b. Melibatkan banyak orang,
c. Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah,
d. Memerlukan perencaan yang teratur dan matang,
e. Tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar