MACAM - MACAM MODEL PEMBELAJARAN
1. MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE
A. Pengertian
Model Pembelajaran Learning Cycle
Siklus belajar
(learning cycle) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik (student centered). Pengembangan model ini pertama kali dilakukan oleh
Science Curriculum Improvement Study (SCIS) pada tahun 1970-1974. Model ini
dilandasi oleh pandangan kontruktivisme dari Piaget yang berangapan bahwa dalam
belajar pengetahuan itu dibangun sendiri oleh anak dalam struktur kognitif melalui interaksi dengan lingkungannya.
Model pembelajaran
bersiklus pertama kali diperkenalkan oleh Robert Karplus dalam science
curriculum improvement study/SCIS (Throwbridge & Bybee 1996). Menurut
Lorsbach (2006), learning cycle adalah sebuah model pembelajaran dalam ilmu
pendidikan yang konsisten dengan teori-teori kontemporer tentang bagaimana
individu belajar.
Learning cycle atau
siklus belajar adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa yang
merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian
rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai
dalam pembelajaran dengan berperan aktif (Fajaroh, 2008).
Menurut Renner
pembelajaran bersiklus atau Learning Cycle adalah suatu model pembelajaran yang
berpusat pada siswa (student centered). Ciri khas model pembelajaran Learning
Cycle ini adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran
yang sudah dipersiapkan guru yang kemudian hasil belajar individual dibawa ke
kelompok-kelompok untuk didiskusikan oleh anggota kelompok, dan semua anggota
kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab
bersama.
Rapi (2008) menyatakan
bahwa model pembelajaran siklus belajar dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa
karena model pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengkontruksi pengetahuan yang dimiliki serta mengaitkan konsep-konsep yang
sudah dipahami dengan konsep-konsep yang akan dipelajari sehingga pembelajaran
menjadi lebih bermakna.
Sedangkan menurut
Khairani (2011), model pembelajaran Learning Cycle 5E mempunyai fase-fase yang
yang menuntut siswa untuk lebih aktif menggali dan memperkaya pemahaman siswa
terhadap konsep- konsep yang dipelajari sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Learning cycle
merupakan salah satu model pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis yang
pada mulanya terdiri atas tiga tahap, yaitu: eksplorasi (exploration),
menjelaskan (explanation), dan memperluas (elaboration/extention), yang dikenal
dengan learning cycle 3E.
Pada
proses selanjutnya, tiga tahap siklus tersebut mengalami perkembangan menjadi
lima tahap, yaitu: pembangkitan minat/mengajak (engagement),
eksplorasi/menyelidiki (exploration), menjelaskan (explanation), memperluas
(elaboration/extention), dan evaluasi (evaluation), sehingga dikenal dengan
learning cycle 5E.
B. Sintak/
Fase – Fase Model Pembelajaran Learning Cycle
Menurut
Piaget (1989) model pembelajaran LC (Learning Cycle (5 E)) pada dasarnya
memiliki lima fase yaitu:
1. Engagment (Undangan)
Bertujuan
mempersiapkan diri pembelajar agar terkondisi dalam menempuh fase berikutnya
dengan jalan mengeksplorasi pengetahuan awal dan ide-ide mereka serta untuk
mengetahui kemungkinan terjadinya miskonsepsi pada pembelajaran sebelumnya.
Dalam fase engagement ini minat dan keingintahuan (curiosity) pembelajar
tentang topik yang akan diajarkan berusaha dibangkitkan. Pada fase ini pula
pembelajar diajak membuat prediksi-prediksi tentang fenomena yang akan
dipelajari dan dibuktikan dalam tahap eksplorasi.
2. Exploration (Eksplorasi)
Siswa
diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil tanpa
pengajaran langsung dari guru untuk menguji prediksi, melakukan dan mencatat
pengamatan serta ide-ide melalui kegiatan-kegiatan seperti praktikum dan telaah
literatur.
3. Explanation (Penjelasan)
Guru
mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri, meminta
bukti dan klarifikasi dari penjelasan mereka, dan mengarahkan kegiatan diskusi.
Pada tahap ini pembelajar menemukan istilah-istilah dari konsep yang
dipelajari.
4. Elaboration (Pengembangan)
Siswa
mengembangkan konsep dan ketrampilan dalam situasi baru melalui
kegiatan-kegiatan seperti praktikum lanjutan dan problem solving.
5. Evaluation (Evaluasi)
Pengajar
menilai apakah pembelajaran sudah berlangsung baik dengan jalan memberikan tes untuk
mengukur kemampuan siswa setelah menerima materi pelajaran.
Siklus Pembelajaran
Learning Cycle digambarkan dalam diagram berikut:
C. Unsur - Unsur Model Pembelajaran Learning Cycle
1. Sistem sosial
Sistem
sosial yang berlaku dan berlangsung dalam model Learning Cycle bersifat
demokratis. Setiap siswa diberi kebebasan untuk mengemukakan pendapat berupa
jawaban dan pertanyaan sehingga tercipta suasana belajar yang aktif. Siswa juga
dituntut bekerja sama dengan teman sehingga terjalin interaksi antar siswa.
Maka dari itulah didalam suatu kelompok siswa dituntut untuk membuat hubungan
yang baik antar anggota kelompok sehingga sikap untuk menghargai sesama dan
saling membantu sangatlah diperlukan.
2. Prinsip Reaksi
Guru
berperan sebagai penasehat, konsultan, dan pemberi kritik terhadap kinerja
siswa. Guru berupaya menciptakan kegiatan pembelajaran yang dapat membangkitkan
motivasi siswa untuk belajar secara aktif dan juga guru berupaya menciptakan
kegiatan pembelajaran yaang menuntut terjadi interaksi antara siswa dengan
siswa yang lain maupun antara siswa dengan guru.
Didalam
penerapan model pembelajaran ini, guru melakukan pengendalian terhadap
aktivitas pebelajar pada setiap kelompok, antara lain dengan memberikan
penjelasan materi atau bacaan yang terkait dengan tugas-tugas kelompok.
3. Sistem Pendukung
Sistem
pendukung pembelajaran adalah segala sarana yang dapat digunakan untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Sarana pendukung yang diperlukan untuk
melaksanakan model pembelajaran ini adalah, buku paket fisika SMP kelas VII
sebagai referensi siswa untuk mengaitkan informasi dalam lembar tugas dengan
konsep fisika, LKS, papan tulis, alat tulis dan kartu permainan (cards game)
D. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Learning Cycle
Menurut Fajaroh (2008), model pembelajaran learning
cycle 5E memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
1. Merangsang kembali siswa untuk mengingat
kembali materi pelajaran yang telah mereka dapatkan sebelumnya.
2. Memberikan motivasi kepada siswa untuk
lebih aktif dalam pembelajaran dan menambah rasa keingintahuan.
3. Melatih siswa belajar menemukan konsep
melalui kegiatan eksperimen.
4. Melatih siswa untuk menyampaikan secara
lisan konsep yang telah mereka pelajari.
5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk
berpikir, mencari, menemukan dan menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah
dipelajari.
Adapun kelemahan model
pembelajaran learning cycle :
1. Efektifitas pembelajaran rendah jika
guru kurang menguasai materi dan langkah-langkah pembelajaran.
2. Menuntut kesungguhan dan kreativitas
guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran.
3. Memerlukan pengelolaan kelas yang lebih
terencana dan terorganisasi.
4. Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih
banyak dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar