Model
Pembelajaran Problem Solving
1. Pengertian Model Pembelajaran Problem Solving
Model pembelajaran problem solving adalah suatu cara mengajar yang dilakukan dengan
cara melatih para murid menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan sendiri
atau secara bersama – sama (Alipandie, 1984 : 105). Sedangkan menurut Sudirman
(1987 : 146) metode problem solving
adalah cara penyajian bahan pelaajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik
tolak pembahan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha untuk mencari
pemecahan atau jawaban oleh siswa.
Menurut Djamarah (2006 : 92) metode pemecahan
masalah (problem solving) adalah penggunaan
metode kedalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih peserta didik
menghadapi berbaagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun
masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama – sama. Menurut
Sanjaya (2006 : 214) menyatakan, pada metode pemecahan masalah (problem solving), materi pelajaran tidak
terbatas pada buku saja, tetapi bersumber dari persitiwa – peristiwa tertentu
sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
2. Tujuan Model Pembelajaran Problem Solving
a. Agar siswa dapat menyelesaikan informasi
yang relevan, kemudian menganalisisnya dan meneliti kembali hasilnya,
b. Agar siswa mempunyai rasa kepuasaan
intelektual yang akan timbul dari dalam diri, sebagai hadiah intrinsik bagi
siswa,
c. Potensi intelektual siswa meningkat,
d. Agar siswa belajar bagaimana melakukan
penemuan dengan melalui proses penemuan.
3. Langkah
– Langkah Model Pembelajaran Problem Solving
Langkah
– langkah model pembelajaran problem solving (Dewey dalam W. Gulo, 2002 : 115).
a. Merumuskan Masalah
Siswa harus mengetahui
dan merumuskan masalah secara jelas, pemecahan masalah ini harus tumbuh dari
siswa sesuai dengan taraf kemempuannya,
b. Menelaah Masalah
Siswa
menggunakan pengetahuan untuk memperinci, menganalisis masalah dari berbagai
sudut,
c. Merumuskan Hipotesis
Siswa harus
menggunakan imajinasinya dan menghayati ruang lingkup, sebab akibat, dan
alternatif penyelesaian,
d. Menggumpulkan dan Mengelompokkan Data sebagai
Bahan Pembuktian Hipotesis
Kecekapan siswa
untuk mencari dan menyusun data, menyajikan data dalam bentuk diagram, gambar
atau tabel,
e. Pembuktian Hipotesis
Kecakapan menelaah
dan membahas data, kecakapan menghubung – hubungkan dan menghitung, serta
ketrampilan mengambil keputusan dan kesimpulan,
f. Menentukan Pilihan Penyelesaiaan
Kecakapan membuat
alternatif penyelesaiaan, kecakapan menilai pilihan dengan memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan.
4. Kelebihan
Model Pembelajaran Problem Solving
a. Melatih siswa untuk berpikir dan
bertindak kreatif,
b. Memecahkan masalah yang dihadapi secara
realistis,
c. Mengidentifikasi dan melakukan
penyelidikan terhadap suatu masalah,
d. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil
pengamatan,
e. Merangsang perkembangan kemajuan
berfikir siswa untuk menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi dengan tepat,
f. Mampu mencari berbagai jalan keluar dari
suatu kesulitan yang dihadapi,
g. Belajar menganalisis suatu masalah dari
berbagai aspek,
h. Mendidik siswa untuk percaya diri.
5. Kelemahan
Model Pembelajaran Problem Solving
a. Memakan banyak waktu lama dalam
penerapannya,
b. Melibatkan banyak orang,
c. Tidak semua materi pelajaran mengandung
masalah,
d. Memerlukan perencaan yang teratur dan
matang,
e. Tidak efektif jika terdapat beberapa
siswa yang pasif.