Sabtu, 18 Mei 2019


Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
A. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)

Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) menggunakan pendektan pembelajaran dengan masalah kehidupan nyata. Problem Based Instruction (PBI) dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan ketrampilan intelektual, belajar nernagi peran, melalui pengalaman belajar dalam kehidupan nyata. Arends dalam Trianto (2007 : 68) menjelaskan bahwa Problem Based Instruction (PBI) merupakan pendekatan belajar yang menggunakan permasalahan autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan siswa, mengembangkan inkuiri, ketrampilan berpikir tingkat tinggi, mengembangkan kemampuan dan percaya diri. Problem Based Instruction (PBI) berpusat pada siswa. Problem Based Instruction (PBI) merupakan salah satu dari berbagai model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengaktifkan siswa dalam belajar (Abbas dkk 2007 : 8). Guru berkewajiban menuntun siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Guru sebagai penyaji masalah, memberikan intruksi – intruksi, membimbing diskusi, memberikan dorongan dan dukungan yang dapat meningkatkan pertumbuhan inkuiri. Guru diharapkan dapat menberikan kemudahan belajar melalui penciptaan iklim yang kondusif dengan menggunakan fasilitas media dan materi pembelajaran yang bervariasi. Pelaksanaan Problem Based Instruction (PBI) didukung dengan beberapa metode mengajar diantaranya metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, penemuan dan pemecahan masalah.

B. Langkah – Langkah Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
1. Pendahuluan
a. Orientasi pada suatu masalah
   Guru menjelaskan rencana kegiatan dengan menjelaskan materi yang akan dipelajari dan                      menjelaskan saran atau alat pendukung yang dibutuhkan untuk melakukan eksperimen guna                memecahkan suatu masalah. Guru memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan sebuah               masalah.
b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
    Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang                      berhubungan dengan pemecahan masalah (menetapkan topik, tugas, jadwal dll). Guru membantu        siswa dalam merencanakan, menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka      membagi kelompok dan berbagi tugas dengan teman sesama kelompok.
2. Kegiatan Inti
a. Membimbing penyeledikan individu maupun kelompok
    Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai eksperimen untuk                        mendapatkan penjelasan, pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis. Siswa melakukan            eksperimen lalu berdiskusi untuk menjawab pertanyaan hasil eksperimen guna mendapatkan                penjelasan dan pemecahan masalah.
b. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
    Siswa mempersiapkan hasil pemecahan masalah. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan      mempresentasikan hasil pemecahan masalah.
c. Mengevaluasi proses pemecahan masalah
   Guru menyuruh kelompok lain untuk mengevalusi hasil pemecehan masalah kelompok yang               sedang presentasi. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap                   eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
3. Penutup
    Guru menyimpulkan hasil pemecahan masalah.

C. Kelebihan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
1. Siswa terlibat langsung dalam proses belajar sehingga mereka benar – benar menyerap                        pengetahuan dengan baik,
2. Melatih kerjasama dengan siswa lain,
3. Memperoleh banyak informasi dari berbagai sumber,
4. Siswa aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar,
5. Melibatkan siswa untuk aktif memcahkan masalah dan menuntut ketrampilan berfikir siswa yang       lebih tinggi,
6. Mengembangkan cara berfikir logis serta berlatih mengemukakan pendapat.

D. Kekurangan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
1. Membutuhkan banyak waktu dan banyak dana,
2. Tidak semua mata pelajaran dapat menerapkan model pembelajaran ini,
3. Membutuhkan fasilitas yang memadai,
4. Menuntut guru untuk membuat rencana pembelajaran yang lebih matang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar